0
Permasalahan Kependudukan
Posted by Chalvin Julian
on
06.24
Dengan
jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, Negara Indonesia belum
mampu menyejahterakan semua penduduknya. Berbagai dampak atas banyaknya
penduduk yang belum sejahtera akan mengakibatkan berbagai persoalan yang
berhubungan dengan kependudukan. Adapun masalah-masalah kependudukan yang
dialami oleh Indonesia antara lain :
1.
Permasalahan Kuantitas Penduduk di Indonesia
Berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kuantitas penduduk sebagai berikut :
a.
Jumlah Penduduk Indonesia
Besarnya
sumber daya manusia Indonesia dapat di lihat dari jumlah penduduk yang ada.
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat.
b.
Pertumbuhan Penduduk Indonesia
Peningkatan
penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk Indonesia
Lebih kecil dibandingkan Laos, Brunei, dan Filipina.
c.
Kepadatan penduduk Indonesia
Kepadatan
penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang
dihuni. Ukuran yang digunakan biasanya adalah jumlah penduduk setiap satu km2
atau setiap 1mil2. permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah
persebarannya yang tidak merata. Kondisi demikian menimbulkan banyak
permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh
dsb.
d.
Susunan penduduk Indonesia
Sejak
sensesus penduduk tahun 1961, piramida penduduk Indonesia berbentuk limas atau ekspansif.
Artinya pada periode tersebut, jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada
penduduk usia tua. Susunan penduduk yang seperti itu memberikan konsekuensi
terhadap hal-hal berikut :
–
Penyediaan fasilitas kesehatan.
–
Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah.
–
Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja.
–
Penyediaan fasilitas social lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia
muda.
Upaya-upaya
Pemecahan Permasalahan :
1)
Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk,
Dilakukan
dengan cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,menunda
usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
2)
Pemerataan Persebaran Penduduk,
Dilakukan
dengan cara transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang
penduduknya. Untuk mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah
mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan hingga ke pelosok,
perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
2.
Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
Berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap
pembangunan adalah sebagai berikut :
a.
Masalah Tingkat Pendidikan
Keadaan
penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif
lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan
tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk
Indonesia disebabkan oleh:
- Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.
- Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
- Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.
Dampak yang
ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah :
- Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.
- Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan.
Upaya-upaya
Pemecahan Permasalahan :
1)
Pencanangan wajib belajar 9 tahun.
2)
Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas
Terbuka.
3)
Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,
laboratorium, dan lain-lain).
4)
Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.
5)
Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.
6)
Mencanangkan gerakan orang tua asuh.
7)
Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
b.
Masalah Kesehatan
Tingkat
kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan
yang rendah umumnya disebabkan:
- Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.
- Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
- Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.
- Gizi yang rendah.
- Penyakit menular.
- Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).
Dampak
rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah :
- Terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia.
- Jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal.
Upaya-upaya
Pemecahan Permasalahan :
1)
Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
2)
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
3)
Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.
4)
Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan
lain-lain.
5)
Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.
6)
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.
c.
Masalah Tingkat Penghasilan/Pendapatan
Tingkat
penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita,
yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara
berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan
oleh:
- Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain.
- Jumlah penduduk banyak.
- Besarnya angka ketergantungan.
Berdasarkan
pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:
- Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.
- Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.
- Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.
Dampak
rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:
- Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.
- Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.
Upaya-upaya
Pemecahan Permasalahan :
1)
Menekan laju pertumbuhan penduduk.
2)
Merangsang kemauan berwiraswasta.
3)
Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4)
Memperluas kesempatan kerja.
5)
Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa
Ø Permasalahan
Kependudukan Berkaitan dengan Kuantitas dan Kualitas Penduduk
a. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan ketidakmampuan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan materiil dasar berdasarkan standar
tertentu.
Adapun
standar ini lebih dikenal dengan garis kemiskinan, yaitu tingkat pengeluaran
atas kebutuhan pokok yang meliputi sandang, pangan, papan secara layak.
Upaya yang diterapkan untuk menanggulangi kemiskinan, di
antaranya:
- Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin
Misalnya
dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang sempit dengan
intensifikasi pertanian, memberikan bekal keterampilan untuk mengolah
barang-barang bekas di sekitarnya.
2. Memberikan
program penyuluhan dan pembekalan Keterampilan
Pemerintah
hendaknya intensif terjun ke masyarakat untuk memberikan pengajaran dan
pelatihan keterampilan bagi penduduk miskin agar dapat menghasilkan sesuatu
guna menunjang pendapatannya.
3. Menyediakan
pasar-pasar bagi penjualan produksi penduduk
Pasar
merupakan fasilitas penting dalam menunjang pendapatan penduduk. Selain sebagai
tempat memasarkan hasil produksi masyarakat,
keberadaan pasar juga bisa memotivasi masyarakat untuk lebih produktif
lagi.
b. Kesehatan
b. Kesehatan
Kemiskinan akan berdampak pada kesehatan.
Penduduk miskin cenderung memiliki pola hidup kurang bersih dan tidak sehat.
Ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan pangan secara sehat dan bergizi berdampak pada
rendahnya gizi.
Untuk
menanggulangi masalah kesehatan tersebut dapat dilakukan dengan:
- Peningkatan gizi masyarakat
- Pelaksanaan imunisasi
- Penambahan fasilitas kesehatan
- Penyediaan pelayanan kesehatan gratis
- Pengadaan obat generik
- Penambahan jumlah tenaga medis
- Melakukan penyuluhan tentang arti pentingnya kebersihan dan pola hidup sehat
c. Pengangguran
Sebagian
besar negara-negara berkembang dan negaranegara miskin, kualitas SDM-nya masih
rendah, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan.
Hal
itulah yang menjadi salah satu penyebab tingginya angka pengangguran. Karena
pada umumnya penduduk-penduduk tersebut sulit tertampung di dunia kerja.
Usaha perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja.
- Peningkatan keterampilan kerja masyarakat
- Pembentukan Tenaga Kerja Muda Mandiri Profesional (TKMMP)
- Pelaksanaan padat karya
- Penciptaan iklim usaha dan investasi yang kondusif
Ø
Permasalahan Kependudukan Berkaitan dengan
Mobilitas Penduduk
Berbagai
jenis migrasi yang terjadi membawa dampak yang berbeda-beda bagi masyarakat
asal maupun masyarakat tujuan.
Maka
ada dampak yang diakibatkannya yaitu:
- Dampak positif dan negatif Migrasi internasional
- Masuknya budaya-budaya asing yang tidak sesuai
Makin banyak orang asing yang
masuk ke Indonesia berarti makin banyak pula budaya yang masuk.
- Masuknya orang-orang asing yang bermasalah
Imigran-imigran yang masuk ke
Indonesia tidak semuanya berniat baik. Ada kalanya beberapa di antara imigran
tersebut mempunyai tujuan yang tidak baik, seperti mengedarkan narkoba dan menjual barang-barang ilegal.
- Dampak positif dan negatif Migrasi Nasional
Banyak orang Indonesia yang bekerja di luar
negeri enggan untuk kembali ke Indonesia. Mereka beralasan bahwa upah pekerja di luar negeri lebih tinggi
bila dibandingkan dengan di Indonesia.
Rusaknya citra Indonesia di mata negara lain disebabkan oleh ulah
orang-orang Indonesia di negara lain yang tidak bertanggung jawab, seperti melakukan tindak kejahatan di negara
lain, buron yang lari ke negara lain, dan lain-lain.
Ø Dampak negatif
adanya transmigrasi dan cara
penanggulangannya
- Memerlukan banyak biaya
Program transmigrasi terutama yang bukan swakarsa memerlukan
banyak biaya. Biaya-biaya tersebut untuk pemberangkatan sejumlah transmigran
dan pembukaan lahan baru.
- Sering timbulnya konflik antarmasyarakat
Masyarakat
setempat, khususnya masyarakat tujuan transmigrasi yang berada di pedalaman
sangat sulit menerima pendatang baru, apalagi mereka menganggap bahwa
transmigran mengambil lahan garapan mereka.
Ø Dampak urbanisasi dan upaya
penanggulangannya
- Dampak negatif urbanisasi bagi kota
- Meningkatnya jumlah pengangguran
- Meningkatnya angka kriminalitas
- Munculnya slum area (daerah kumuh)
2. Dampak
negatif bagi desa
- Tenaga terampil di desa berkurang karena berpindah ke kota.
- Penduduk desa yang bersekolah di kota umumnya enggan kembali ke desa.
- Tenaga yang tertinggal di desa, umumnya orang-orang tua yang sudah tidak terampil dan produktif lagi.
Upaya yang dilakukan untuk menekan dan memperkecil laju urbanisasi:
- Pemerataan pembangunan industri sampai ke desa-desa
- Pembangunan infrastruktur jalan ke desa-desa, sehingga memperlancar hubungan desa dengan kota
- Mengoptimalkan usaha pertanian, sehingga tingkat pendapatan masyarakat desa
- Pembangunan fasilitas umum di desa, seperti listrik, puskesmas, sekolah, pasar, dan lain-lain
Sumber : https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjAnvangN7JAhXHKpQKHY46CpcQFggvMAM&url=https%3A%2F%2Fduniaaden.files.wordpress.com%2F2012%2F04%2Fpermasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt&usg=AFQjCNHBWHtVCTsTgNoP9xsAjYlIrALKyQ&sig2=8NwOcPBMjsgc0sgE4x6QRA
Posting Komentar